Senin, 04 Juni 2012

PERJALANAN KE BROMO

       Gunung bromo secara lokalisasi terletak di daerah probolinggo dengan ketinggian 2.392 meter diatas permukaan laut. Luas area Gunung Bromo dan lautan pasir atau savana kurang lebihnya 5.250 Ha, sedangkan luas Taman Nasional Bromo Tengger adalah 52.250 Ha. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo termasuk gunung yang aktif mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat).
       Gunung bromo merupakan gunung terindah ketiga di Indonesia. Eksotisme pemandangan akan anda temukan banyak sekali disini. hal yang menarik adalah gunung-gunungnya yang tersusun rapi, kabutnya tebal menyelimuti gunung,lereng-lereng yang berbentuk aliran larva dan masih banyak lagi yang pemandangan lainya seperti luasnya ladang masyarakan, sejuknya udara di pegunungan, disini wisatawan juga akan menemukan banyak tanaman langka termasuk diantarnya bunga endelweiis atau bunga abadi. Sehingga tidak heran toristlocal maupun manca negara berdatangan kesini untuk melihat langsung pemandangan yang luar biasa menakjubkan. gunung ini sudah terkenal di Indonesia dan menjadi objek andalan wisata di jawa timur.
Foto Mz Bhery
       Nah karena ini merupakan wisata andalan arek jawa timur jadi kami turut berpartisapasi ikut memperkenalkan objek wisata gunung ini, sebagai pengabdianku menjadi anak probolinggo.hehehe ok langsung saja saya ceritakan mengenai perjalanan sampai ke gunung seribu keindahan ini.
     Sebelum kesana alangkah baiknya pesiapkan dulu bekal yang harus dibawa:
1. Udara digunung bromo sangat dingin jadi bawalah jaket yang tebal kalau bisa bawa dua sekligus biar    tidak kram otot dan menghindari kedinginan.
2. syal ini berfungsi untuk melindungi celah-celah badan anda sehingga anda terasa lebih hangat.
3. sarung tangan sudah saya uji coba sendiri ternyata ada perbedaan antara tangan yang pakai sarung tangan dengan yang tidak. ternyata tangan yang tidak pakai sarunga tangan mati rasa digigit pun tidak terasa sakit karena saking dinginya.
4. celana kalau bisa jangan pakai jeans karena udara masih bisa masuk pakailah celana dari kain survey mebuktikan temen-temen yang memakai jeans masih mengeluh kedinginan.
5. masker disana terdapat lautan pasir yang sangat luas dan asap belerang yang menyegat sehingga tidak baik untuk kesehatan, makanya sayangi dan  waspadalah supaya pulang dari sini tidak membawa penyakit.
6. kacamata tanpa kaca mata anda akan sia-sia ke bromo karena tidak akan menikmati apa-apa badai debu selalu datang tiba-tiba.
  • OK sekarang sampailah ke inti cerita yaitu perjalananya menuju gunung bromo
     Berkumpul didepan perpustkaan pusat univeristas muhammadiyah malang, kami keluarga besar perpustakan yaitu mahasiswa part-time, karayawan, dan pegawai perpustakaan termasuk kepala perpustakanan prof. buk diyah akan menjalani agenda refresing rutin kali ini ke gunung bromo. Jam saat ini menunjukkan jam 19.04 wib. Saya bersama aswin (teman part-time) menuju ke perkumpulan rombongan, 2 bus yang akan membawa rombongan sudah siap siaga berada didepan rombongan.



       Sekitar jam 09.00 perjalanan menuju gunung bromo pun dimulai, kota-demi kota kami lewati setelah dua jam perjalanan kini sampailah ketempat yang berbahagia yaitu probolinggo kota seribu taman. Namun bis yang kami tumpangi tidak berjalan mulus sedikit terkendala rintangan hampir saja mundur tidak bisa naik karena tanjakan tajam begitu tinggi membuat bis batuk terbahak-bahak. semua penumpang tidak tinggal diam mereka langsung bangun dari tidurnya dan langsung mencari cara untuk membantu sopir yang sedang kebingungan. Sopir bus berteriak sangat keras " sudah dapat beluuuuum batunya " dengan teriakan tadi kami mencari lebih cepat lagi ahirnya menemukannya batu yang gede dan langsung dibuat ganjal dibawah rodadengan begitu bis bisa ditolong.Menurut informasi rahasia yang saya kumpulkan terxta untuk sopir bus yang kami tumpangi belum pengalaman naik ke gunung.pantas aza.hehe

      Tak lama kemudian  penumpang diturunkan di pos 1 parkiran jeep didesa tosari. Dari sini kami bersama rombongan naik jeep atau hartop ke home stay yaitu penginapan yang kami jadikan tempat peristirahatan.Disini rombongan menghabiskan waktunya tidak buat tidur melainkan ngobrol-ngobrol sambil minum kopi dan makan pop mie sekedar menghangatkan badan karena disini hawanya dingin banget.
 

       Sekitar jam 04.30 enam hartop yang akan membawa kami ke penanjakan sudah siap. Kepenajakan sendiri Tujuanya untuk melihat matahari terbit. Orang-orang ternyata sudah memenuhi perjalanan. temasuk motor, kuda dan mobil pribadi. Ditengah perjalanan kami terpaksa harus jalan kaki karena jeep sudah tidak bisa naik lagi karena jalanan penuh sesak, sopirnya beralasan kita tadi telat untuk berangkat seharunya jam 2 pagi sudah siap. Hadeh...Jadi terpaksa deh kami jalan kaki. Setibanya dipertigaan penajakan,  ada  ojek yang membawa b.umi  beliau menyapa dengan ciri khas tertawa Ayo lanjut aku duluan ya hahahaha, Hawa disini sangat dingin banget teman-teman mengeluarkan asap saat bicara . Saya coba melepasakan sarung tangan ternyata hamper saja beku,digigitpun sudah mati rasa. Setelah dipenanjakan rasa capek bener-bener hilang karena terbayar oleh keindahan sekeliling gunung .lampu-lampu disudut pekampungan sangat indah, lama kemudian matahari muncul dengan eloknya tanpa malu-malu muncul menyapa kami semua yang ada disini.                              


                                                   Foto Aswin

     Acara dilanjutkan ke gunung bromo. Padang safana yang luas kami lalui dengan jeep yang setia menunggu kami. Dari atas mobil keliatan mobil mainan, dan ditengahnya ada miniature yang tersusun rapi yang tak lain adalah tempat peristerihatan. Padang pasir yang sangat luas tiba-tiba langsung menghantam kami sampai-sampai kami tidak berani lagi melihat pemandangan yang indah ini. Rombongan sudah ada yang menyerah tetapi ada juga yang melanjutkan ke puncak gunung bromo karena penasaran melihat langsung kawahnya. Kami para pendaki terus melawan badai debu yang selalu menghalagni perjalan kami. Perjalanan ini benar-benar membutuhkan energy besar , lereng-lereng penuh debu karena angin yang sangat kenceng. Namun alhmadulilah tenyata kami dan beberapa teman sampai juga di puncak kawah bromo, dan subhanallah indah sekali meskipun kami melihatnya dengan susah-payah dengan bantuan kacamata juga. Ada juga teman saya matanya penuh dengan debu, tidak jarang muka-muka semua pendaki seperti monyet karena debu yang menempel di muka dan baju.
Inilah foto-foto kami saat dibromo















                  Itulah rangkaian perjalanan kami, Sampai jumpa ldicerita selanjutnya.


                                                            

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bromo Tanjung Pondok Tani
Dalam rangka memperkenalkan “Tengger-Bromo" dari segala aspek, menginap di pondok tani tanjung-tosari, ^*DI HARI KERJA CUKUP MAMBAYAR DNG SUKARELA (TANPA TARIF)*^
* rute: pasuruan-warungdowo-ranggeh-pasrepan-puspo-tanjung KM 99.(Tanjung Pondok Tani) -> (Baledono-Tosari)
TARIF HARI LIBUR :
@.kamar los + 2 km mandi luar, dapur, teras serba guna, kapst: 8 s/d 16 orang. Rp.250.000,-/malam.
@.kamar utama + km mandi dalam + perapian, kapst: 4 s/d 6 orang. Rp.150.000,- /malam.
@ fasilitas:.dapur,. kulkas,. ruang makan,. teras serba guna (4 x 12 m),. halaman api unggun,. tempat parkir unt 6 mobil,. kebun sayur.
# hub per sms/tlp: *081249244733-085608326673 (Elie)*-* 081553258296-081385458993 (Dudick).
# Informasi di Facebook dengan nama : Bromo Tanjung Pondok Pertanian

Posting Komentar